Tips Membuat Kemasan Standing Pouch

|

Trendproperti.com - 

Yes, ini dia topik yang penting banget kalau kamu serius pengen produkmu tampil kece di rak—atau setidaknya kece di feed Instagram toko kamu . Setelah aku mutusin  cetak standing pouch buat produk camilan homemade-ku, langkah selanjutnya tentu: bikin kemasannya kelihatan pro. Dan di sinilah aku belajar, cetak kemasan itu nggak semudah asal taruh logo di plastik. Banyak hal kecil yang ternyata ngaruh banget!



1. Pilih bahan yang sesuai produkmu

Oke, ini yang paling basic tapi suka disepelein. Jangan asal pilih bahan karena murah. Buat produk kering (kayak keripik, bumbu bubuk, atau kopi), aku rekomendasikan aluminium foil atau metalize—karena kedap udara dan cahaya. Kalau produknya cair atau beku (kayak sambal atau frozen food), cari yang nyaman divakum dan punya seal yang kuat.

Aku pernah salah pilih bahan. Waktu itu aku cetak 500 pcs pouch matte finish karena kelihatan keren, tapi ternyata plastiknya tipis dan gampang lecek. Akhirnya banyak yang aku simpan aja di gudang karena malu pakai. Rugi, Bro 

2. Cetak di tempat yang bisa bantu revisi desain

Buat kamu yang belum punya tim desain, cari vendor yang mau bantu ngatur layout, kasih saran ukuran, bahkan bantuin koreksi warna. Percaya deh, ukuran logo yang kelihatan oke di layar HP belum tentu pas di kemasan 250 gram. Aku dulu sempat pakai font kecil banget karena kelihatan elegan di laptop—tapi pas dicetak, pembeli harus nyipit baca komposisi 

Vendor yang baik biasanya akan kirim mockup digital atau bahkan sample dummy kalau kita cetak dalam jumlah banyak. Ini penting buat mastiin semuanya sesuai.

3. Mulai dari jumlah kecil dulu

Kalau kamu baru coba-coba branding, saran jujurku: jangan langsung cetak 1000 pcs. Banyak vendor sekarang yang udah bisa digital printing standing pouch minimal 100–200 pcs. Lebih mahal per pcs-nya, iya, tapi kamu bisa uji pasar dulu dan revisi desain kalau ternyata ada yang kurang pas.

Aku dulu nekat cetak 1000 pcs pouch varian pedas manis. Ternyata varian itu kurang laku, dan akhirnya banyak pouch nganggur. Sejak itu aku mulai kecil dulu, testing dulu, baru produksi massal.

4. Pastikan ada elemen penting di desain

Ini checklist singkat yang aku pakai tiap kali bikin kemasan:

  • Nama produk yang jelas dan mencolok
  • Varian rasa (jangan sampai customer bingung ini rasa apa)
  • Berat bersih (wajib!)
  • Komposisi dan izin edar kalau udah punya
  • Tanggal kedaluwarsa (aku tempel stiker manual biar fleksibel)
  • Kontak / Instagram / QR code? YES. Ini bantu banget buat repeat order

5. Gunakan laminasi yang sesuai

Kalau pengen hasil akhir yang premium, kamu bisa pilih laminasi doff buat kesan elegan atau glossy kalau pengen warna yang lebih mencolok. Aku sendiri suka doff karena nggak gampang kelihatan kotor dan kesannya lebih eksklusif.

 

Intinya: cetak kemasan standing pouch itu kayak investasi branding. Nggak cuma buat kelihatan keren, tapi juga ningkatin nilai jual, daya saing, bahkan kepercayaan pembeli. Pelajari dari kesalahan aku—jangan buru-buru, riset vendor, dan selalu tes dulu sebelum cetak banyak.

Kalau kamu pengen aku share contoh vendor terpercaya yang aku pakai atau rekomendasi desain yang pernah aku coba, tinggal bilang aja ya. Kamu lagi mikir buat produk apa nih?

 

 


Related Posts

0 comments:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.